Perbedaan Kuliah S1, Kuliah S2, dan Kuliah S3
Perbedaan Kuliah S1, Kuliah S2, dan Kuliah S3 – Sistem pendidikan nasional di Indonesia yang diamanatkan oleh Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 mengatakan bahwa pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Jenjang pendidikan dasar meliputi sekolah dasar (SD/MI) dan pendidikan anak usia dini (PAUD) atau taman kanak-kanak (TK/RA). Jenjang pendidikan menengah meliputi SMP dan MTs untuk sekolah menengah pertama dan SMA, MA, SMK, dan MAK untuk sekolah menengah atas.
Adapun sekolah tinggi meliputi Akademi, Politeknik, Institut, dan Universitas yakni terdapat program D3, D4, S1, Profesi, Spesialis, S2, dan S3. Seandainya seseorang sekolah sejak umur 6 tahun dan terus menerus tanpa putus dan tanpa molor, maka kurang lebih seperti ini: Tk (1 tahun), SD (6 tahun), SMP (3 tahun), SMA (3 tahun), kuliah S1 (4 tahun), kuliah S2 (2 tahun), dan kuliah S3 (3 tahun).
Total ada 22 tahun untuk bisa menempuh sekolah formal di Indonesia. Sehingga seseorang baru bisa lulus kuliah normal dari S3 sekitar umur 28 tahun. Mungkin kalian kini sudah banyak yang sudah lulus SMA, karena sekarang wajib belajar tidak 9 tahun lagi, melainkan 12 tahun, artinya harus lulus atau sampai pendidikan SMA.
Tapi untuk bisa melanjutkan kuliah, tidak semua orang punya kesempatan, terutama alasan ekonomi, karena kuliah sekarang ini bisa dikatakan cukup mahal biayanya. Tapi bagi kalian yang punya cita-cita ingin kuliah sampai jenjang pendidikan S3 / program doktoral, kalian musti tahu perbedaan kuliah S1, S2 dan S3.
Karena saat ini lulusan sarjana dan diploma sudah sangat banyak yang mana persaingan memperoleh pekerjaan semakin ketat, sehingga mungkin anda punya inisiatif untuk lanjut kuliah lagi, dengan tujuan agar setelah lulus nanti bisa mudah mendapatkan pekerjaan karena tingkat persaingan tidak berat.
Perbedaan Kuliah S1, Kuliah S2, dan Kuliah S3
Kuliah S1 (Program Sarjana)
Lama waktu durasi kuliah ditempuh paling cepat dalam waktu 8 semester (4 tahun), dengan beban Satuan Kredit Semester (SKS) minimal 144 SKS. Mata kuliah yang diambil saat kuliah S1 adalah mata kuliah umum, mata kuliah program studi, mata kuliah pilihan (konsentrasi).
Perlu kalian ketahui bahwa di S1 terdapat Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan beban 4 SKS dan Praktik Kerja atau Pengalaman Lapangan (PKL/PPL) dengan beban 4 SKS. Diakhir masa studi, kalian harus menyelesaikan Tugas Akhir (Skripsi) dengan beban 6 SKS.
Biasanya yang memakan waktu lama adalah proses penyusunan skripsi, karena anda harus menulis proposal penelitian, seminar proposal, penelitian lapangan, olah data penelitian, penulisan skripsi, ujian akhir skripsi (munaqosah), dan revisi ujian skripsi.
Riset untuk S1 biasanya hanya berupa aplikasi metode yang sudah ada untuk diterapkan di lapangan dan untuk menguji keberhasilan suatu metode.
Besarnya biaya kuliah S1 bisa dikatakan tidak mahal bagi keluarga yang ekonominya mapan, yakni sekitar 1-10 juta rupiah per semester, tapi bisa juga tidak murah terutama bagi keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.
Sehingga tidak sedikit masyarakat Indonesia yang memberikan kesempatan anaknya untuk kuliah pada jenjang pendidikan sarjana.
Kuliah S2 (Program Magister)
Lama studi perkuliahan S2 ditempuh paling cepat selama 4 semester (2 tahun), dengan beban SKS minimal 44 SKS. Mata kuliah yang diambil merupakan mata kuliah khusus program studi (lanjutan), atau bisa dikatakan mata kuliah spesialis jurusan, sehingga kalian bisa lebih fokus dalam bidang kajian yang akan dipelajari.
Proses perkuliahan biasanya dilaksanakan dalam 2 semester dan untuk 2 semester berikutnya adalah proses penyusunan tesis (tugas akhir S2) dengan beban SKS untuk tesis sebesar 8 SKS.
Bahkan dibeberapa universitas terkemuka di Indonesia mahasiswa S2 diwajibkan melakukan publikasi ilmiah pada jurnal nasional (proceeding seminar) sebelum kalian menempuh ujian tesis. Riset penelitian S2 tesis biasanya mengembangkan suatu metode.
Bisa juga membandingkan 2 atau lebih metode untuk kemudian menghasilkan metode terbaik untuk riset penelitian ilmiah. Biaya kuliah S2 bagi masyarakat Indonesia bisa dibilang lumayan mahal, karena biayanya sekitar 5-15 juta per semester.
Sehingga tidak sedikit mahasiswa S2 yang mengambil beasiswa, agar bisa melanjutkan dan menyelesaikan program pendidikan master dengan tenang dan tidak pusing memikirkan biaya kuliah.
Kuliah S3 (Program Doktoral)
Lama studi ditempuh paling cepat dalam kurun waktu 6 semester (3 tahun), tapi biasanya sampai 4 tahun atau lebih, karena riset penelitian S3 harus bagus dan berkualitas. Mata kuliah yang diambil untuk perkuliahan S3 tidak banyak, biasanya mahasiswa doktoral diberi kebebasan untuk memilih mata kuliah yang sesuai riset penelitian disertasi.
Beban SKS untuk program doktoral S3 sebesar 40 SKS yang terdiri dari 10 SKS mata kuliah wajib dan pilihan dan 30 SKS untuk Disertasi. Beban tambahan untuk mahasiswa S3 adalah melakukan publikasi karya tulis ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi (3 artikel) atau jurnal internasional bereputasi (1 artikel).
Beban tersebut dilaksanakan sebagai syarat wajib untuk menempuh ujian tertutup dan ujian terbuka promosi doktor. Riset penelitian S3 biasanya menghasilkan temuan konsep baru atau bisa juga menghasilkan suatu metode baru (berdasarkan pengujian hipotesis) sesuai bidang kajian yang ditempuh.
Untuk biaya kuliah S3 bisa dikatakan cukup mahal sekitar 15-20 juta rupiah per semester, sehingga biasanya banyak mahasiswa S3 yang daftar beasiswa agar bisa menekan biaya kuliah doktoral.
Demikian artikel mengenai Perbedaan Kuliah S1, Kuliah S2, dan Kuliah S3. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan sampai jumpa lagi di artikel lainnya blog Septiyan Media.